"Takutlah kalian dari berbuat kedzaliman (aniaya) , karena sesunggunya kedazliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat." (HR. Bukhari Muslim)
Pernah sekali waktu aku merasakan hal ini, merasa di dzalimi oleh situasi ataupun seseorang. Ketika kita tidak melakukan hal yang tidak sewajarnya namun mendapatkan respon negatif dari orang lain. Atau bahkan kita memiliki niat positif hanya saja orang atau kelompok lain mengapresiasikan goodwill tersebut dengan persepsi yang berbeda.
Astagfirullahhaladzim
Jujur hati ini sakit, sebagai manusia biasa yang memiliki sensitivitas cukup tinggi terhadap gesekan emosional merasa teraniaya oleh situasi tersebut. Belum lagi apabila terjadi khibah yang terselubung oleh pasukan koloni.
Untungnya aku masi dititipkan keimananan yang baik oleh Allah, ketika hal tersebut menyerang peraduan hatiku aku mengembalikannya lagi padaNya, karena salah satu doa yang mudah di ijab-kan oleh Allah ialah orang yang teraniaya. Ketika merasa terdzhalimi saya aka berdoa pada Rabbku untuk mengampuni dosa-dosaku dan mengganti dg hal yang baik di akhirat kelak =)
Hanya saja terkadang aku merasa iba pada saudaraku yang telah mendzalimiku, entah mereka sadar atau tidak ada pihak yang mereka dzalimi?? Taukah mereka akan hadist ini?
"Takutlah kalian dari berbuat kedzaliman (aniaya) , karena sesunggunya kedazliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat." (HR. Bukhari Muslim)
Bila mereka tidak sadar atas kedzaliman tsb semoga Allah menghapuskan dosa mereka, tapi ketika hal tersebut merupakan budaya dari pribadi mereka, astagfirullah semoga ada jalan menuju cahayaNya.
Bukan merasa insan paling suci se-Dunia hanya saja akan lebih elegent bila melihat pribadi saya yang salah diselesaikan dengan mengajak bicara dari hati ke hati tanpa perlu mengumbar keburukan orang lain pada yang lainnya.
“Maka siapa yang memberi kesusahan kepada orang Islam, maka Allah akan menyusahkan dia, dan barangsiapa yang memberi masaqat (kesulitan) kepada orang Islam, maka Allah akan memberi kesulitan padanya”.
Ladang amal ada dimana-mana memberi tahu saudarinya mengenai kebaikan adalah bentuk amal makruf untuk diri kita dan dia. Teman,sahabat, dan saudaraku di tepian laut yang berlimpah dosa ijinkan ku bilaskan sedikit kejernihan niat untuk mengusap lara yang pernah tertoreh olehku. Maaf untuk semua kekhilafan teruntuk antum2 sekalian…
Wallallahu a'lamu bish showaab
7 Sep 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Maaf jika hati (kali ini) kurang terjaga"
Posting Komentar