Hidup butuh perjuangan

kupu-kupu

Seorang pria menemukan seekor kepompong dikebunya. Ia memungutnya lalu membawanya ke rumah untuk ia amati. suatu harii kepompong itu bergerak dan sobek sedikit dengan kaki kupu-kupu terembul dari dalam. ia menyaksikan perjuangan kupu-kupu itu untuk dapat keluar dari serabut kepompong. Usaha itu sempat terhenti, rupanya calon kupu-kupu kehabisan tenaga untuk merobek kepompongnya. Lantas diam tak bergerak, istirahat.


Melihat beratnya perjuangan hewan cantik ini sang pria merasa iba. Lantas di ambilnya guntik lalu dibuatkannya lubang besar pada kepompong sehingga kupu-kupu muda keluar dengan mudah. Namun apa yang teerjadi? tubuh kupu-kupu tersebut terlihat bengkak mengandung air, tak bergeming, sementara sayapnya kisut terkatup.Sang pria terus mengamati dan menantikan apa yang akan terjadi. Namun hewan ini hanya beringsut ke kiri dan ke kanan perlahan. sayapnya tetap layu terkatip tanpa tenaga.




Meski apa yang dilakukan pria tersebut baik, yakni menolong kupu-kupu namun, karena ketidaktahuaannya langkah itu malah mematikan yang di tolong. Mengapa? Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa perjuangan kerasnya kepompong itu justru cara Sang Pencipta untuk memompa cairan tubuh kupu-kupu agar mengalir kesegenap bagian sayap, sehingga bisa menggerakkan sayap untuk terbang melepaskan diri ke alam bebas.

Terkadang kehidupan kita membutuhkan perjuangan yang keras. Bila Sang Pencipta membiarkan kehidupan kita berlangsung mulus tanpa masalah dan tantangannya, justru akan membuat kita lumpuh tanpa daya. Kita tidak akan bisa sekuat seperti apa yang seharusnya. Tak hanya itu, kita pun tak akan bisa terbang..

*majalah ide bisnis edisi september 2010