Saat tak banyak lagi yang mampu ia lakukan..
Dalam pengibaan yang dalam ia mengisi dunianya dengan pengharapan
Memelas pada Yang Maha Kasih untuk kelangsungan Generasinya
Meminta tak seoraangpun bernasib seburuk tinta yang ia toreh dulu
Aku yang berdiri di pojok keangkuhan
Menonton dengan sedikit iba celoteh kebobrokan pengalaman
Menonton dengan sedikit iba celoteh kebobrokan pengalaman
Memelihara segenap nafsu atas nama eksistensi dan prestasi
Dibalik kerapuhan jiwa, ku biarkan ia sendiri
Sendiri mengamini nestapa dan do'anya
Tuhanku, apa kau izinkan aku se-durjana itu?
Ia sendirian berjuang melafalkan mantra-mantra pengharapan
Dan tak satupun pengharapannya aku tunaikan
Oh Tuhan...
Oh Tuhan...
Bila nanti ia Kau minta kembali, siapkah aku melihat pusaranya?
Mengamati penyesalanku yang khidmat akan keegoisan
Menangisi kebodohanku membiarka tiap jengkal waktu yang terlewat
Dan kala waktu masih tersisa, izinkan aku Tuhan
Menyalakan pelita untuk hidupnya,
Menitipkan kebahagiannya dari dinar-dinar titapanMu
Membuatkan senyum sepanjang sisa usianya
Atas Nama Tuhanku Yang Maha Suci lagi Kaya
Mohon tuntunan energi dan jalan untuk bisa MEMBAHAGIAKAN IBUKU....amien
dalam deraian tangisan
di sudut ruang inspirasi, 080411
anna durachman
3 komentar on "Dibalik senja yang pilu"
daleeem banged :)
tiada cinta yang setulus bunda, makasih follownya.. follow balik.. met liburan :)
hepii weekend too jiox
tengs berkenan mampir :)
walaikumsalam mas djangan pakies... makasi udah mampir dan koment di blog sayaaa....
penulis kacangan saya mas.. hehe
Posting Komentar