Judul ini terinspirasi dari sebuah novel yang di orbitkan melalui media digital, kemudian saya kembangkan dengan bahasa saya dan versi saya.
Buat mbak penulisnya mohon izin copas judul yaa.. :)
Mungkin waktu pertama baca terkesan vulgar, tapi bukan kevulgrannya yang mau di bahas melainkan dari sudut pandang lain judul tersebut. Jadi tetapkan pikiran anda pada hal-hal yang positif yah.. :D
Buat saya di balik celana dalam pria itu ibarat kata ada otak ketiga, yaitu otak tambahan setelah otak besar dan otak kecil yang tersimpan rapih di kepalanya. Dan otak ketiga ini merupakan orientasi pria dalam melakukan aktivitas setelah bernegosiasi dengan kedua otak yang lainnya. Teringat oleh tayangan reality show "kick Andy"ketika episode Free sex di kalangan remaja, si narasumber yang merupakan pria ini anggap saja "X" merupakan gigolo yang bisa di pakai AC-DC *semoga mengerti maksud saya* si mr X melakukan profesi tersebut bukan karena kebutuhan ekonomi *alasan klise selama ini* melainkan hanya karena ingin mewujudkan imajinasi-nya dan eksploitasi seksualitas yang telah ia stimulus dari kedua otaknya yang lain. Entah stimulus yang dilakukan melalui majalah, film, komik ataupun melalui media dan aktivitas lainnya.
tidak salah jika dibalik celana dalam pria merupakan lokasi otak ketiga yang pria miliki, karena secara ilmiah pun hormon tertosteron yang dimiliki pria 20 kali lipat lebih banyak di banding wanita. Malah yang agak janggal saya lihat ketika seorang pria yang tidak mudah terstimulus oleh hal yang namanya seksiologi. Secara udah kodratnya gitu lhoo..
Nah kaitannya apa ketiga otak ini *versi saya lho yaa* ketika otak pertama dan kedua di stimulus dengan hal-hal yang baik dan positif maka kecenderungan si otak ketiga akan positif. setidaknya sampai memasuki masa RT kalii yaa.. tapi kaloo tidak ... yaah di buat kan ending menurut anda saja sepertii apaa jadinya??? :P
Udah ah, takut nglantur kemana-manaa.. :)
4 komentar on "Di Balik Celana Dalam Pria"
Makin Nakal yah...hehhe
mulai nakal ya..hehehhe
tp menarik koq postingannya
hahaaa.. apanya yang nakal????
yang punya pikiran nakal iu yang namanyaa nakal...
kan di prolognya udah di bilang gag boleh mikir nakal... hahahaha
Halo, Anna...
wah, terima kasih, lho sudah mengkaji ulang tentang pemikiran "otak ke tiga".
terima kasih sudah menyimak e-book saya.
salam kenal ya... :)
Posting Komentar