Katanya rindu

Aku rindu pada senja yang teduh

Aku rindu pada ombak yang riak tapi tak buas

Aku rindu pada Mentari yang hangat tapi tak menyengat

Aku rindu pada berlari-lari pada awan yang menawan

Aku rindu pada segudang kata yang tak pernah bicara

Aku rindu ia kamu

    meski hanya dengan bertemu

        lalu masing-masing dari kita berlalu

            yang dihatinya menitipkan lirikan syahdu      

Hanya Kau Penolongku

Terimakasih Tuhanku, Izzati Rabbi atas nafas, kemampuan , kesehataan, dan penghambaan ini sebagai karuniaMu..

Tuhanku, Rabbi sungguh aku yang papa dan tak memiliki apa-apa ini menginginkan sedikit dari duniaMu untuk ada mengisi hidupku,

Duhai Yang Maha Mencukupkan dan Pemberi Nikmat tidaklah ada yang patut untuk ku mengiba selain pengharapanku padaMu, berharap tuk Kau berkenan mencukupkanku. Mencukupkan jodohku pada pria yang tertaut hatinya padaMu. Mencukupkan pada rezeki yang halal dan penuh berkah untuk amalan dan duniaku. 

Duhai Pemilik Langit dan Pemberi Jiwa di bumi rasaya sungguh tak tau malunya aku, selalu meminta padaMu, dan tak pernah ada kata cukupnya. ingin ini dan itu, Sungguh tapi tak ada Dzat lain yang mampu menolongku dari keinginan dan harapanku selain darimu.

Mungkin amalku belum sesuai dengan harapku, aku tahu.. Namun ijinkan Aku duhai Pelinding Nafsu dan Jiwaku untuk selalu kau tuntun dalam kebaikanMu

Kan ku benahi Amalanku, kan ku sandarkan diriku padaMu, karena ku tau HANYA KAU PENOLONGKU....

Hamba Yang Fakir

Anna Durachman

karena butuh ku harus bersimpuh

Kadang Resah dan Gelisah meski tau Ia selalu ada untuk kita, wajarkah???

Ada dua nikmat yang tak satupun makhluk terlepas darinya dan setiap ciptaan pasti tersentuh oleh keduanya yakni nikmat penciptaan serta nikmat pemenuhan kebutuhan... -Ibn athaillah-

Entah ini nafsu, keinginan, impian ato apa namanya, yang pasti saat ini aku telah melangkah, melangkah mengambil keputusan yang cukup perlu diperhitungkan dan belum menemukan solusinya. Aku yakin Ia ada, namun ku tak merendah dengan sungguh.

ada masa dimana aku takut doaku dalam kelalaian, pernah ku tahu "Ia tak kabulkan doa orang yang lalai"

tapi bukankah manusiawi aku gelisah.. mencoba menguraikan benang kusut hingga menemukan jalan keluarnya, 

satu persatu jawaban ada, meski tak terlihat jelas bentuknya..

terlepas dari pilihan ini benar atau salah yang ku tau aku harus memperjuangkannya. Sampai aku harus menaruhkan semuanya, agar semua bisa berjalan dengan baik dan mendekatkan aku pada impianku.

Duhai Tuhan, jika kemapanan yang ku inginkan akan menjadikan ku Khufur dan Hasad sungguh hilangkan rasa itu sekarang juga, namun jika kemapanan yang ku idamkan dapat memberikan manfaat bagi umat sungguh dengan kemurahan hatiMu atas penciptaan langit dan bumi mohon dekatkanlah...

HambaMu yang Fakir

Anna Durachman