Sepenggal pengabdian -1-

05 september 11 o1.40

Tiba-tiba aku terbangun dari tidur ku.. Pikirku melayang pada pengharapan yg kumulai bangun kini.. Aku tiba-tiba dibuat menangis tersedu di atas kasurku.. Meratapi segenap pintaKu pada Tuhan untuk Hadirkan kebahagian lagi dan lagi..

Kini Aku Bahagia, karena ketika pagi ku bisa ciumi malaikat di hati (ibu), peri kecil ku (niece), dan segelas susu cokelat ato sekedar teh manis mengisi kebahagian ku setiap hari..

Ketika usia ku beranjak dewasa ad kebahagian lain yg ku nanti.. Yah Priaku..

Bukan sekedar penerimaan apa adanya untuk melanjutkan hidup yg apa adanya dan sekena-nya.. aku memimpikan hidup yg kuat, sekuat aku menjadi rusuk bagi imamku kelak,

mendamba kehidupan yang besar, sebesar impian yg ingin kuwujudkan, dan seterang keberkahan yg ingin ku rapatkan..

Jika separuh agama adalah perkara mudah tentu aku tak kan seberharap ini pada TuhanKu, berharap ia berkenan hadirkan sosok yg bisa mengisi bukan hanya kekosongan.. Tapi menguatkan jiwa dan ragaku untuk menjemput CintaNya kelak di surga..

Jika masalah jodoh ad masalah yg ringan untuk menghadirkan sosok yg bertanggungjawab, taqwa, pemimpi besar yg sederhana, dalam ku hidup ini tak perlu aku seiba ini pada Tuhanku, memelas padaNya untuk menerima pintaku..

Ya karena bagiku ini adalah masa depan, kehidupan, dan surgaku kelak tak bisa ku biarkan ego ini bicara.. Kuserahkan pinta ini padaNya untuk menuntun hatiku tetap dijalanNya dg caraNya yg baik untuk menemukan jodohku..

Anna durachman