14 Sep 2010
Mengemis jadi kaya ada yang mau??
Waw...!!!
kata pertama yang keluar setelah membaca artikel di salah satu harian koran nasional mengenai BOSS PENGEMIS..
Mungkin terdengar janggal tapi itu nyata adanya, bayangkan seorang pengemis memiliki 4 buah rumah yang tergolong layak, 2 buah sepeda motor, dan sebuah mobil honda all New CR-V dan membawahi sedikitnya 54 orang pengemis...ckckck...
mungkin banyak yang bingung, tercengang dan bertanya-tanya "kok bisa" sich?
ternyata pengemis juga memiliki tata cara mulai dari cara berpakaian, cara merayu, cara berbicara, hingga cara menghadapi petugas satpol PP. sehingga dari waktu ke waktu mereka bisa meningkatkan taraf penghasilannya.ini berita lengkapnya JAWA POST
Di kota yang terkenal cukup kaya pendapatan daerah dan meratanya tingkat pendapatan seperti Denpasar-Bali pun tak luput dari masalah Gepeng di ruas jalanan utama. pernah suatu waktu saya melihat secara langsung seorang ibu sedang melakukan transaksi penyewaan bayi di lampu merah sekitar jalan Imam bonjol. membuat hati saya merenyuh, yah sepertinya di atas pijakan bumi Indonesia ini sekalipun notabene penduduk muslim terbesar di dunia namun praktek bisnis halal dan haram terasa tipis bahkan tak terlihat jelas batasnya.
Jadi mulai sekarang saya enggan menyulurkan uang receh atau apapun kepada pengemis :
1. Pengemis wanita yang menggendong anak kecil dan dari tampang terlihat bukan ibu anak tersebut.
2. Pengemis anak-anak (melatih mental mereka menjadi orang yang pemalas)
3. Pria atau wanita merokok yang terlihat cukup mampu dan kuat bekerja
4. Pengemis yang memiliki luka perban seolah-olah parah dan sering mangkal di tempat itu-itu saja...
Mau sedekah repot amat? yang penting kan niatnya! "ungkap teman saya yang ga ambil pusing dengan latar belakang pengemis2 tsb.
Daripada memberikan dengan cara yang tidak mendidik seperti itu ada baiknya sedekah kita diberikan melalui lembaga-lembaga penyalur yang sudah terkenal credible dalam penyalurannya. InsyaAllah akan lebih tepat sasaran dan menentramkan hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Mengemis jadi kaya ada yang mau??"
Posting Komentar